Sabtu, 19 Oktober 2013

belajar al-quran


MEMBERANTAS BUTA HURUF AL QUR’AN

           
            Bagi sebagian orang, belajar menjadi sebuah masalah, membaca buku terasa jengah, sejenak dalam majelis ilmu pun tak betah, apalagi harus menempuh perjalanan panjang untuk mendapatkan sedikit ilmu, mereka berkelah, karena mereka menganggap itu semua susah. Nau’dzubillah, tsumma nau’dzubillah.
            Mereka tidak menyadari, bahwa untuk mengoperasionalkan apa yang telah Allah tundukkan kepada manusia harus dengan ilmu.
Imam Syafi’I mempertegas hal ini : Siapa yang menginginkan dunia harus dengan ilmu, Siapa yang menginginkan akhirat harus dengan ilmu, Siapa yang menginginkan keduanya harus dengan ilmu.
            Disatu sisi, kita haruslah bersyukur kepada Allah SWT, karena dalam urun beberapa tahun belakangan ini, kita masih bisa melihat begitu banyak percepatan dakwah dan praktik-praktik syariah di berbagai aspek kehidupan.
            Namun ditinjau dari point of view berbeda, saat ini masih banyak umat islam yang belum mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar, bahkan kebanyakan dari mereka belum kenal dengan huruf Al-Quran. 60.000.000 orang dari jumlah muslim di Indonesia bisa dikatakan U’mmy Huruf Al-Quran, karena mereka menerima semua paradigma yang disuntikkan  barat melalui Kapitalisme dan Liberalisme, dikutip dari Republika tahun 2007.
            Kenyataan demikian adalah realita yang sangat memilukan sekaligus menjadi Warning bagi Departemen Agama, Perguruan Tinggi Islam, Universitas-universitas Islam, aktivis-aktivis masjid, orang tua muslim dan kita semua sebagai kaum muslimin, Karena untuk memberantas hal demikian merupakan tugas dan kewajiban kita bersama, bukan hanya pemerintah atau instansi-instansi lain yang telah rela menolong kita dari kebodohan selama ini. Alasan yang paling seknifikan mengapa kita harus memberantas buta huruf Al-Quran adalah Karena Allah memerintahkan kepada semua hambanya untuk membaca, sebagaimana Allah telah memerintahkan kepada Rasulullah SAW, ketika Rasul menerima Wahyu yang pertama kali diturunkan Allah. Firman Allah dalam surat Al-A’laq ayat 1-5 :
            Jelaslah, Allah memerintahkan kepada kita agar kita membaca apa apa yang telah Allah berikan petunjuk atas itu semua, baik yang tersurat dalam KitabNya,ataupun yang tersirat dalam kandungan alam ciptaanNya. Sehingga dengan ilmu-ilmu yang kita peroleh, Allah akan mengangkat derajat kita nantinya, karena Allah telah menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu disisiNya. Firman Allah dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 :
            Teranglah jalan bagi kita semua, semoga dengan apa-apa yang dijanjikan Allah, semangat kita semakin bertambah, seperti semangat ulama ulama salaf dalam mencari ilmu, karena mereka semua menginginkan derajat yang tinggi disisi Allah.
            Dapat kita teladani, kisah indah para ulama salaf dalam mencari ilmu dan pengetahuan, tercatat dalam sejarah Jabir Bin Abdullah ra. Yang rela berjalan 1 bulan perjalanan untuk mendapatkan satu hadist nabi, atau Ibnu Thaimiyah yang pada usia belia menenteng papan tulis kemanapun dia pergi, Imam Al Jauzi ra. yang telah membaca tidak kurang dari 20.000 jilid buku, Imam aljuajain yang menulis setiap malam sebanyak 90 halaman, dan ulama ulama lainnya yang telah mengukir sejarah dengan semangatnya untuk menuntut ilmu.
Kunci sukses dari semua ini adalah mereka memiliki semangat untuk menduduki derajat yang tinggi disisi Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar