MEMBERANTAS BUTA
HURUF AL QUR’AN
Bagi sebagian orang, belajar
menjadi sebuah masalah, membaca buku terasa jengah, sejenak dalam majelis ilmu
pun tak betah, apalagi harus menempuh perjalanan panjang untuk mendapatkan
sedikit ilmu, mereka berkelah, karena mereka menganggap itu semua susah. Nau’dzubillah, tsumma nau’dzubillah.
Mereka
tidak menyadari, bahwa untuk mengoperasionalkan apa yang telah Allah tundukkan
kepada manusia harus dengan ilmu.
Imam Syafi’I mempertegas hal ini : Siapa
yang menginginkan dunia harus dengan ilmu, Siapa yang menginginkan
akhirat harus dengan ilmu, Siapa yang menginginkan keduanya harus
dengan ilmu.
Disatu
sisi, kita haruslah bersyukur kepada Allah SWT, karena dalam urun beberapa
tahun belakangan ini, kita masih bisa melihat begitu banyak percepatan dakwah
dan praktik-praktik syariah di berbagai aspek kehidupan.
Namun ditinjau
dari point of view berbeda, saat ini masih banyak umat islam yang belum mampu
membaca Al-Quran dengan baik dan benar, bahkan kebanyakan dari mereka belum kenal
dengan huruf Al-Quran. 60.000.000 orang dari jumlah muslim di Indonesia bisa
dikatakan U’mmy Huruf Al-Quran, karena mereka menerima semua paradigma yang
disuntikkan barat melalui Kapitalisme
dan Liberalisme, dikutip dari Republika tahun 2007.
Kenyataan
demikian adalah realita yang sangat memilukan sekaligus menjadi Warning bagi
Departemen Agama, Perguruan Tinggi Islam, Universitas-universitas Islam,
aktivis-aktivis masjid, orang tua muslim dan kita semua sebagai kaum muslimin,
Karena untuk memberantas hal demikian merupakan tugas dan kewajiban kita
bersama, bukan hanya pemerintah atau instansi-instansi lain yang telah rela
menolong kita dari kebodohan selama ini. Alasan yang paling seknifikan mengapa
kita harus memberantas buta huruf Al-Quran adalah Karena Allah memerintahkan
kepada semua hambanya untuk membaca, sebagaimana Allah telah memerintahkan
kepada Rasulullah SAW, ketika Rasul menerima Wahyu yang pertama kali diturunkan
Allah. Firman Allah dalam surat Al-A’laq ayat 1-5 :
Jelaslah, Allah
memerintahkan kepada kita agar kita membaca apa apa yang telah Allah berikan
petunjuk atas itu semua, baik yang tersurat dalam KitabNya,ataupun yang
tersirat dalam kandungan alam ciptaanNya. Sehingga dengan ilmu-ilmu yang kita
peroleh, Allah akan mengangkat derajat kita nantinya, karena Allah telah
menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu disisiNya. Firman
Allah dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 :
Teranglah
jalan bagi kita semua, semoga dengan apa-apa yang dijanjikan Allah, semangat
kita semakin bertambah, seperti semangat ulama ulama salaf dalam mencari ilmu,
karena mereka semua menginginkan derajat yang tinggi disisi Allah.
Dapat kita
teladani, kisah indah para ulama salaf dalam mencari ilmu dan pengetahuan,
tercatat dalam sejarah Jabir Bin Abdullah ra. Yang rela berjalan 1 bulan
perjalanan untuk mendapatkan satu hadist nabi, atau Ibnu Thaimiyah yang pada
usia belia menenteng papan tulis kemanapun dia pergi, Imam Al Jauzi ra. yang
telah membaca tidak kurang dari 20.000 jilid buku, Imam aljuajain yang menulis
setiap malam sebanyak 90 halaman, dan ulama ulama lainnya yang telah mengukir
sejarah dengan semangatnya untuk menuntut ilmu.
Kunci sukses dari semua ini adalah mereka memiliki semangat
untuk menduduki derajat yang tinggi disisi Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar